Rabu, 10 Desember 2008

Ada Lafadz Allah di Darah Itu....



Tulisan ini sebenarnya sudah pernah aku posting Juni 2008 yang lalu, tapi karena waktu itu Blogku masih sepi pengunjung sehingga sangat sedikit yang baca tulisan ini, aku jadi ingin mempostingnya lagi, begini isi selengkapnya :

Aku pernah mendengar berita dari seorang sholeh yang aku temui. Beliau bercerita tentang informasi yang pernah dibacanya dari surat kabar. Berita tentang lafadz Allah yang tertera di sel darah manusia yang diamati dengan mikroskop yang canggih. Kurang begitu jelas ilmuwan siapa dan negara mana dia berasal.

Keimanan yang ada di hatiku sudah barang tentu menyakini informasi itu, bukankah di Al Qur’an juga disebutkan :”Kami lebih dekat padanya daripada urat lehernya,” hanya memang aku belum pernah melihatnya secara kasat mata …..

Nah, rupanya pada suatu waktu aku diberi kesempatan untuk melihat buktinya, walaupun dalam bentuk yang lain, bukti kebesaranNya, bukti yang menambah keimananku padaNya…. Dan semoga menambah keimanan anda semua yang membaca tulisanku ini….

Begini kisahnya…..
Empat tahun yang lalu, aku terpaksa harus terbaring di rumah sakit. Waktu itu HB (Haemoglobin) ku sudah drop sampai angka 6. Padahal HB normal orang dewasa sehat seumurku harusnya berada di angka 11 – 13, ada pendarahan di usus besarku….
Kata dokter yang merawatku, sebenarnya aku hampir terlambat dibawa ke rumah sakit, karena di HB yang cuma 6 napasku sudah tersengal – sengal, badanku sudah lemas dan sempoyongan, (mungkin) sebuah kondisi yang mendekati kematian…..

Kondisi itu menuntut dilakukan langkah penanganan cepat dan tepat. Bed rest total, obat, infus, pernapasanku harus pakai selang oksigen dan….. aku harus dapat transfusi darah!!

Transfusi darah!! ya, ini yang mengusik jiwaku, mengganggu pikiranku…. Terbersit ketakutan di otakku, tentang darah yang akan masuk ke tubuhku, darah siapa??? Mengandung virus HIV??? Hepatitis??? Atau virus penyakit menakutkan lainnya yang akan menulariku. Sejujurnya kutulis disini, bayangan itu menakutkanku….

Dan yang lebih fatal lagi, ada sebuah bayang – bayang ketakutan yang menambah bebanku….. Ketakutan kalau darah yang masuk ke tubuhku nanti bukan berasal dari orang yang seiman denganku….
Egois sekali aku!!! Sudah tak berdaya masih nawar macam – macam….

Memang….. ketakutan – ketakutan itu tampak naif dan serasa berlebihan…., karena apapun alasannya, teknologi kedokteran jaman sekarang sudah sangat maju, terlebih aku di rawat di rumah sakit yang cukup bagus di kotaku, oleh seorang dokter dengan jam terbang yang tinggi… Tapi, itulah fakta yang ada di pikiranku saat itu…

Ketakutan – ketakutan itu boleh terus membayangi jiwaku, tapi demi sebuah ikhtiar menuju kesembuhan, sebuah proses untuk memperpanjang kehidupan…Transfusi darah itu harus tetap dijalankan….

Transfusi itu serasa berjalan lambat dalam hitungan waktuku….Hitungan yang kulakukan seolah tertatih…, seiring dengan helaan napasku yang masih tersengal – sengal, di bawah belas kasihan selang oksigen yang membantu kehidupanku…

Kantong darah pertama…… lama berlalu, diselingi kantong cairan infus untuk membilas darah dari kantong pertama, kantong kedua pun masuklah. Dan proses itu kurasa mencekam dan lama berlalu….

Namun berkat dorongan semangat dari istriku, yang dengan setia menemaniku, (walaupun ada janin 6 bulan di rahimnya), semangat hidupku harus tetap dinyalakan. Ada seorang wanita setia dan seorang calon penerus generasiku yang masih memerlukan kehadiranku disisi mereka….. Ya ALLAH berikan aku kesembuhan..... Itulah doa yang selalu terngiang di hatiku saat itu..

Ketika kantong darah ketiga setetes demi setetes mulai memasuki tubuhku, dan tinggal menyisakan ± sepertiga isinya, seperti ada yang mengarahkan pandanganku untuk lebih seksama mengamati kantong itu, dan…. Masya Allah!!!! sisa darah yang menempel di kantong itu membentuk lafadz ALLAH….

Tidak yakin dengan pandanganku, kuminta istriku untuk mengamati kantong itu, kuminta suster yang merawatku untuk mengamatinya …. Dan semuanya takjub atas apa yang mereka lihat…..
Mengutip salah satu sequel dialog di novel ayat – ayat cinta yang terkenal itu, “ Allah sedang bicara padaku melalui penyakit yang diberikanNya padaku…. melalui transfusi darah yang masuk tubuhku…” ALLAHU AKBAR!!!

Dan selanjutnya, proses transfusi itu menjadi serasa ringan, proses pengobatan di rumah sakit bukan lagi suatu yang memberatkan dan jalan menuju kearah kesembuhan seolah terbuka lebar…..

Pada awalnya, saya ingin foto darah itu menjadi koleksi pribadi saya dan keluarga, tapi sejalan dengan berubahnya waktu saya ingin berbagi kepada anda semua, pembaca tulisan saya di BLOG ini… semoga bisa menambah keimanan kita semua….



Selamat Membaca Semoga Berkesan....