Sabtu, 14 Maret 2009

Fenomena Facebook di Sekeliling Kita….

Saat ini trendsetter di jagad maya sedang didominasi oleh kegilaan pada Facebook.com. Situs jejaring sosial besutan anak muda brillian : Zuckerberg serta dua orang kawannya Dustin Moskovitz dan Chris Hughes saat mereka bertiga kuliah di Harvard University tahun 2004 yang lalu. Diperkirakan lebih dari seratus juta warga dunia kini keranjingan dengan jaringan sosial dunia maya tersebut. Lewat situs ini pertemanan lintas dunia dapat dilakukan dan yang terpenting bisa bertemu dengan kawan lama atau mantan pacar yang sudah lama berpisah saat sekolah dulu.

Menurut pakar teknologi informasi, Dr. Linda M. Gallant Asisten Profesor dari Emerson College, Boston, melejitnya Facebook disebabkan :” Situs internet umumnya menyajikan informasi dan para penjelajahnya hanya menerima apa adanya. Sekarang ini para penjelajah ingin berpartisipasi sebagai pengisi situs dan Facebook memenuhi syarat itu.”

Terlepas dari gaung kehebatan Facebook yang mendunia itu, aku tergelitik untuk sedikit mengamati perilaku para Facebooker dalam memanfaatkan situs ini, terutama ketika berinteraksi dengan koleganya sesama Facebooker.

Di Facebook, komentar biasanya diberikan pada tulisan di kolom status, di wall dan foto – foto yang diupload oleh penggunanya. Tulisan di kolom status ini biasanya menggambarkan keadaan atau keberadaan si Facebooker di suatu tempat, wall untuk saling tegur sapa secara terbuka di antara teman – teman yang ada dan foto adalah tempat saling mengenal wajah kawan – kawan yang ada….

Tapi jika kita jeli mengamati, kolom tulisan di status ataupun wall dan foto – foto yang diupload tampaknya lebih banyak yang menggunakan untuk (maaf) memperlihatkan pencapaian status sosial yang sudah diraih…. misalnya orang yang sudah pernah keluar negeri akan lebih cenderung untuk mengupload fotonya saat berdiri di depan menara Eiffel, di tepi tembok China, di pusat perbelanjaan Tokyo, di jantung kota London dll daripada fotonya saat berada di kawasan tempat tinggalnya atau kawasan wisata dalam negeri. Kalaupun harus mengupload foto di dalam negeri minimal di tempat – tempat mewah seperti hotel, mall atau yang sejenisnya, sehingga pencapaian status sosialnya jelas terlihat… Demikian juga dengan penulisan di kolom status ataupun wall terkadang menggambarkan keberpihakan pada ketinggian pencapaian status sosial atau kemewahan, meskipun tidak semuanya berlaku demikian…

Jika demikian adanya, rasanya Facebook di negeri ini cuma cocok jadi tempat berinteraksinya orang – orang yang sudah sukses saja dan kurang sesuai buat orang yang masih “terengah – engah” menggapai asa kehidupan. Bagi sebagian Facebooker yang masih mengandalkan warnet dan belum punya pengalaman di luar negeri atau di tempat mewah lainnya (seperti saya misalnya) , anda (mungkin) harus cukup puas untuk sekedar mengagumi “keberhasilan materi” teman – teman anda…

Apa emang harus demikian? Semoga hasil pengamatan saya ini tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya…. Anda punya pendapat???

2 komentar:

Riadi S mengatakan...

Nah, gitu dong kawan, ayo semangat lagi, sudah lama nih di tunggu2 postingan barunya.

Kalau aku sih kurang suka ya Face Book (bukan berarti nggak suka lho), kok kayaknya sih "Narsis" banget gitu loh. Soalnya aku orangnya kan minder sih, suka nggak PeDean, apalagi sampe (terkesan )"Jual Tampang gitu; Ini lah aku, lagi Photo di bawah menara eiffel". Tapi maaf ya, bukan nya mau menyinggung perasaan, tapi begitulah menurut pendapatku. Aku kan orangnya pemalu,tapi baik hati dan tidak sombong lho, hik..hik..

www-cyberbusinessmachine-com

Unknown mengatakan...

Wah aku ga pernah ke luar negri..jd ya....adanya ajalah...tp lewat facebook aku ketemu temen temen lama..dan Kamu.Seneng bgt komunikasi lagi n tau kamu oke gede nya...waktu kecil mah duh......njengkelin.thx facebook yg nemuin aku dng indra lg.




Selamat Membaca Semoga Berkesan....